MASJID AGUNG KARIMUN
Masjid Agung Karimun didirikan pada hari Selasa tanggal 22 April 2003, yang diawali peletakan batu pertama oleh:
1. PROF. DR. SAID AGIL HUSSEIN AL MUNAWAR - Menteri Agama Republik Indonesia
2. Drs. H. MUHAMMAD SANI- Bupati Karimun
3. H. BAKIR BA Ketua DPRD - Kabupaten Karimun
4. H. NURDIN BASIRUN - Wakil Bupati Karimun
5. YM. RIBHI Y. AWAD Duta - Besar Palestina
6. YM. SHABAN SHAHIDI MOADDAB - Duta Besar Republik Islam Iran
7. KU. DR. TAUFIC JABER - Duta Besar Lebanon
8. YM. ABDERRAHMANE DRISSI ALAMI - Duta Besar Kerajaan Marocco
9. YM. DR. AHMED SALIM AL WAHISI - Duta Besar Republik Yaman
10. YM. SIDDIG ABU AGLA - Duta Besar Sudan
Data Masjid
1. Luas Lahan = ± 75.200 m² (7,02HA)
2. Lantai shalat utama = 1.288,2 m²
3. Lantai mezzanine = 757 m²
4. Ruang Serbaguna / Ballroom = 1.268,25 m
5. Bangunan tempat wudhu dan peturasan = 358 m²
6. Perkantoran dan perpustakaan = 384 m²
7. Poliklinik, kantin, toko dan apotik = 216 m²
8. Hunian dan perumahan = 126 m²
9. Plaza terbuka (shalat, qurban, kaki lima) = 14. 079,2 m²
10. Parkir (mobil + motor) = 6.944 m²
11. Selasar tertutup dan ramp difabel = 1.199,48 m²
12. Bangunan service = 120 m²
Kapasitas :
- Lantai shalat utama ± 1000 jamaah
- Lantai mezanine ± 500 jamaah
- Ruang serbaguna ± 1000 jamaah
Konsep Bentuk Bangunan Masjid
a. Ide Dasar
Ide dasar bangunan masjid terdiri dari bagian badan dan kepala.
Bentuk dasar bagian badan dipilih balok bujur sangkar sedang bagian kepala kubah.
Lubang – lubang cahaya terdapat pada kubah sebagai implementasi dari surat An-Nur Ayat 35 yang bunyi terjemahannya adalah sebagai berikut:
“Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu didalam tabung kaca (dan) kaca – kaca itu seakan – akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak disebelah timur dan tidak pula disebelah barat (Nya) yang minyaknya saja hampir – hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya diatas cahaya (berlapis – lapis), Allah membimbing kepada cahaya Nya siapa saja yang Dia kehendak, dan Allah memperkuat perumpamaan – perumpamaan bagi manusia, dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.”
Diharapkan orang-orang yang bersujud didalamnya termasuk orang-orang yang dikehendaki Allah untuk mendapat cahaya-Nya.