Bahkan mantan Gubernur Kepri pertama, Ismeth Abdullah tidak mendapatkan gelar Datuk Setia Amanah dari LAM. Ketua LAM Kepri, H Abdul Razak AB, menjelaskan HM Sani diberikan gelar Datuk Setia Amanah karena M Sani masa pengabdiannya di Kepri sudah sangat panjang atau sekitar 35 tahun. Tidak mudah untuk menemukan sosok yang serupa dengannya.
Masa pengabdian yang berjumlah sekitar 35 tahun itu, semata-mata diberikan di bidang pemerintah daerah, mulai dari staf biasa, camat, walikota, Sekretaris Daerah Kota Batam, Bupati Karimun, Wakil Gubernur dan Gubernur Provinsi Kepri.
Selama menjadi mengabdi di daerah Kepri, baik tingkah laku, moral dan tidak tanduk sosial tidak pernah terhadap hal yang tercela dan memalukan masyarakat melalui. Di samping itu, pengabdian di bidang tugas pemerintahan M Sani sangat dekat dengan masyarakat, agamis bertandai sebagai khotib dan mudah memberikan bantuan untuk kesejateraan masjid, taman bacaan, panti asuhan.
“Gelar Datuk Setia Amanah gelar tertinggi dalam LAM Kepri,” tegas H Abdul Razak, Sabtu (7/5) di Gedung Daerah Tanjungpinang.
Ditambahkannya, pemberian gelar Datuk Setia Amanah, juga sesuai dengan RT RW organisasi LAM terutama Bab VII pasal 15. Berbunyi Setia Amanah adat berfungsi sebagai payung, panji penasehat dan pembimbing utama masyarakat melayu di Kepri. Setia Amanah adat di tingkat provinsi merupakan gelar kehormatan tertinggi di Kepri.
“Gelar Setia Amanah gugur dengan sendirinya, apabila yang bersangkutan tidak lagi menjabat sebagai gubernur,” tegasnya.
Dijelaskannya, sifat amanah, taat dan setia, teguh pendirian dan terpercaya sangatlah dihormati oleh orang-orang Melayu. Dilanjutkannya, prosesi pemberian gelar Datuk Setia Amanah nantinya, di tandai dengan pemasangan tanjak, selempang, keris dan warkah. Nantinya, selama prosesi penobatan Datuk Setia Amanah, musik nobat terus mengalun mengiringi pemasangan lambang kehormatan Datuk Setia Amanah.
Panitia sudah menyebarkan undangan, seluruh gubernur yang ada di Sumatera, Gubernur DKI Jakarta. Ditambah lagi dengan negara-negara utusan LAM seperti dari Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Filipina dan Afrika Selatan. “Termasuk seluruh bupati dan wali kota seluruh Kepri,” tegasnya.(abas)
Sumber : Tanjung Pinang Pos
Sumber Foto : Batam Pos
Sumber Foto : Batam Pos