Kementerian Agama terus mengintensifkan Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji (GM3) di seluruh wilayah di Indonesia. Hal itu dimaksudkan untuk mengembalikan budaya positif-konstruktif publik yang mulai menghilang. Hal ini disambut baik oleh seluruh Kantor Kementerian Agama. Kabupaten Karimun, melalui Kepala Kementerian Agama, Drs.Erman Zarudin, M.Pd., mulai gencar menggalakkan kegiatan ini secara serentak di seluruh Kabupaten Karimun.
Program GM3 yang dimaksudkan adalah kebiasaan mengaji (membaca) kitab suci Al-Quran sesudah shalat Maghrib. Dengan Gerakan Maghrib Mengaji ini diharapkan dapat menangkal pengaruh negatif yang ditayangkan oleh lima ‘layar’. Kelima layar itu adalah layar televisi, telepon seluler (ponsel), internet, komik, dan majalah. Biasanya anak-anak dan orang dewasa masih suka menonton televisi pada waktu maghrib, sehingga kebiasaan mengaji setelah shalat maghrib itu seringkali dikalahkan oleh televisi, salah satu dari lima layar tadi.
Di Kabupaten Karimun, kegiatan dakwah pembinaan umat telah berlangsung dengan baik. Agenda-agenda rutin tampak berjalan di masyarakat dengan dukungan berbagai pihak. Masjid Agung Karimun sebagai corong dakwah di Karimun telah merangkai suksenya dengan kajian fardhu 'ain yang berjalan satu minggu tiga kali selepas sholat maghrib. Kegiatan yang dibawah asuhan Koordinator Dakwah Masjid Agung Karimun, Ustadz Drs.H.Abdul Wahab Sinambela, M.Ed., ini merupakan kegiatan berkesinambungan yang juga disiarkan secara langsung oleh Radio Azam 103,5 FM. Hal ini menjadikan kegiatan ini dapat langsung diakses oleh seluruh masyarakat melalui radio dan juga teknologi informasi, internet.
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Karimun bergerak cepat dalam memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Berbagai agenda disusun, mulai daripembinaan sampai dengan upaya penyatuan berbagai elemen melalui berbagai ikatan dan organisasi, guna menjadikan umat senantiasa berada dalam jama'ah untuk menghadapi zaman yang terus berkembang. Para mu'allaf atau mereka yang beru mendapatkan cahaya hidayah Islam pun tak luput dari perhatian Kakankemenag. Mereka dirangkul dan dipersatukan dalam Majelis Taklim Saudara Baru.
"Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji (GM3) merupakan moment kita untuk menjadikan masyarakat madani, masyarakat yang akan melahirkan generasi Rabbani. Dengan gerakan ini, kita dapat memberikan ketauladanan kepada anak-anak tentang pentingnya mengaji. Ketauladanan inilah yang telah hilang di masyarakat, sehingga banyak anak-anak yang terjjerumus pada perbuatan yang jauh dari syari'at Islam. GM3, akan memberikan warna bagi masyarakat, sehingga al Qur'an tidak hanya jadi pajangan penghias lemari, namun dibaca dan diamalkan segala apa yang menjadi perintah dan petunjuk di dalamnya." Ujar Kakankemenag Karimun pada pengajian rutin fardhu 'ain di Masjid Agung Karimun (20/4)
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.
(Q.S. Az Zumar:23)
Rasulullah menyatakan dengan 4 perumpaman „ Perumpamaan orang Mu’min yang membaca Al Qur’an adalah seperti Bunga Utrujjah (baunya harum dan rasanya lezat), orang mukmin yang tak suka membaca Al Qur’an adalah seperti Buah Kurma (baunya tidak begitu harum, tapi manis rasanya), orang munafiq yang membaca Al Qur’an ibarat Sekuntum Bunga (berbau harum, tetapi pahit rasanya), orang munafiq yang tak suka membaca Al Qur’an tak ubahnya seperti Buah Hanzalah (tidak berbau dan rasanya pahit sekali).(HR.Bukhari & Muslim):
Semoga GM3 ini dapat dilaksanakan oleh Masyarakat Muslim dimanapun berada dan menjadikan jalan untuk mengundang rahmat Allah SWT. Amin.